Cat Paw Print
RSS

Rabu, 09 Januari 2013

andai aku bisa

aku sering kali bertanya-tanya, apa lagi Tuhan?
rencana apalagi yang hendak Engkau tunjukkan padaku?

"kamu tahu kelemahan dia?"
aku hanyamenggeleng.
"pikir vha, pakai agamamu"

dan aku menangis.
bukan karena sakit hati karena ucapan itu,
tapi karena ITULAH YANG AKU PIKIRKAN SELAMA INI.

itulah yang aku cari selama ini dalam dirinya.
agama.
kemudian aku teringat sebuah ucapan dari Nabi,
"jika manusia boleh menyembah sesama manusia, maka seorang istri harus menyembah suaminya"
saya? menjadi istrinya?
menjadikannya imam dalam hidup saya sampai kelaaakkkk ???

No.
dia belum bisa menjadi separuh saya dalam hal ini.
belum bisa menjadi imam untukku.
belum.

andai saja aku bisa menunggunya lebih lama lagi.
tapi sayangnya tidak bisa,
aku sudah acapkali membicarakan hal ini padanya,
dan jawabannya seringkali membuatku tertegun..

ya, aku tau.
kesadaran itu hal yang harus disadari oleh diri sendiri, bukan dari orang lain.
dan itulah masalahnya.
aku menunggunya.
menggandengnya perlahan, sementara aku tetap berjalan, ia hanya bisa merangkak.
aku membantunya berdiri, namun langkah nya terasa berat..

kemudian aku berhenti,
aku hanya mengingatkannya sesekali,
tapi aku terus berjalan, sendiri.
sholat lima waktu , sendiri.
puasa senin kamis, sendiri.
dhuha, sendiri.
tadarus, sendiri pula.

dan hal yang tak terduga terjadi padaku.
seseorang tiba-tiba menggandeng tanganku,
mengajakku berjalan bersama dengan senyuman.
membenahi pakaianku
menyadarkanku bahwa aku tidak sendiri, bahwa Tuhan selalu bersamaku,
menjadi alarmku untuk sembahyang pada yang Kuasa.
menemani roka'atku.
menemani tadarusku,
dan yang palingmembuatku terharu,
ia mulai menemaniku puasa senin kamis.

indah?
saaaaaangaatttt indah.
aku tersenyum dan tanpa sadar berfikir,
INI, imamku .

tapi hari ini aku merasa bersalah luar bisasa.
karena aku baru bisa membuka mataku dan menemukan fakta.
aku tidak bisa berjalan sampai sejauh itu dengannya.
ia menggandeng perempuan yang salah, aku.
ia seharusnya disana, bersama burung kecilnya yang lucu.
menjaga kicaunya, mewarnai hidupnya, mengajarinya terbang..
tapi ia disini, bersamaku.
dan aku salah.
ia salah.
atau keadaan yang salah?
entah, tapi rencana Tuhan tak pernah salah.

andai aku bisa,
andai dia adalah pilihan, maka aku akan memilihnya.
dengan alasan agama ada diatas segalanya, aku akan memilihnya.
tapi ia bukanlah pilihan.
ia hanya teman perjalananku, yang suatu saat bisa berhenti, menumpang bus yang berbeda, bahkan berbelok dan memilih jalan yang lain tanpa sepengetahuanku.
sekali lagi, ia hanya teman perjalananku yang mempunyai burung kecil yang ia lupakan.
seharusnya ia disana,
bukan disini.

tapi andai aku bisa,
aku ingin menjadi burung kecilnya.
 
Copyright it's piisaphi 2009. Powered by Blogger.Wordpress Theme by Ezwpthemes .
Converted To Blogger Template by Anshul Dudeja.